Membaca.....Jembatan Menuju Pengetahuan APA yang telah kita baca hari ini? Banyak dari kita mungkin merasa enggan untuk membuka lembaran demi lembaran buku. Entah karena apa, kita sepertinya tidak memiliki semangat untuk melahap bahan-bahan bacaan. Kerap kali kita membaca hanya sekilas lalu alias tak merampungkan bacaan sampai selesai. Membaca awal paragraf dalam buku lalu beralih ke aktivitas lain. Kita malas membaca paragraf berikutnya ataupun menuntaskan bab demi bab.
Diakui atau tidak, banyak orang pintar dan cerdas disebabkan dari rajin membaca. Membaca juga bisa membuat orang lebih dewasa. Dewasa di sini artinya memiliki pola pikir yang tidak lagi kekanak-kanakan. Dengan membaca, orang bisa memandang setiap permasalahan hidup bukan sebagai beban, namun tantangan yang harus diselesaikan. Permasalahan dalam kehidupan tidak dipandang hanya dari satu sisi, tetapi dari berbagai sisi.Orang yang memandang permasalahan hidup dari berbagai sisi biasanya lebih bijaksana dan arih dalam menjalani kehidupan.
Membaca itu penting. Pentingnya membaca ini harus kita sadari sehingga memupuk semangat kita melahap bahan-bahan bacaan. Kebiasaan membaca masyarakat Jepang bisa kita contoh dan teladani. Masyarakat Jepang boleh dibilang tak pernah sedetik pun tidak membaca. Saat menunggu bus di halte, mereka membaca. Saat antre di loket pun mereka membaca. Saat menunggu guru di kelas, mereka juga membaca. Hampir di mana-mana, masyarakat Jepang tidak pernah lepas dari bahan-bahan bacaan. Coba bandingkan dengan masyarakat Indonesia, amat berbeda bukan ?
Masyarakat Indonesia lebih senang ngerumpi dan berbudaya lisan. Lebih banyak ngelamun-nya ketimbang melakukan aktivitas membaca. Hal tersebut bisa kita saksikan dari perilaku kita sendiri. Saat menunggu bus di halte atau berganti jam pelajaran di sekolah biasanya kita hanya melongo atau paling tidak bercanda dan ngerumpi dengan teman-teman. Padahal, lima menit membaca saat menunggu bus bisa menambah wawasan pengetahuan kita. Wawasan dan pengetahuan kita semakin meningkat meskipun hanya membaca satu halaman ketika menunggu guru di kelas.
BACA JUGA SUPAYA PINTAR...???
Apa saja manfaat membaca ? Berikut adalah manfaat membaca yang dikemukakan oleh DR. Aidh bin Abdullah al-Qarni, MA (penulis buku la tahzan) :
1. Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
2. Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan.
3. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja.
4. Dengan sering membaca, orang bisa mengembangakan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
5. Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
6. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
7. Dengan membaca, orang mengambil manfaat dari pengalaman orang lain: kearifan orang bijaksana dan pemahaman para sarjana.
8. Dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuannya; baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup.
9.Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pemikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.
10. Dengan sering membaca, orang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai tipe dan model kalimat; lebih lanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat).
Membaca adalah perilaku positif. Perilaku yang harus diawali dengan pembiasaan (conditioning) sebelum akhirnya mendarah daging dalam keseharian kita. Ketika aktivitas membaca sudah menjadi kebiasaan, maka aktivitas membaca pun terus kita lakukan tanpa harus dipaksa dan diminta oleh guru atau tuntutan ujian sekolah.
Apakah membaca harus berupa buku? Membaca tidak harus berupa buku. Banyak bahan bacaan yang bisa kita baca, misalnya surat kabar. Membaca surat kabar juga penting bagi kita karena kita bisa terus mengikuti perkembangan-perkembangan aktual, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Kita akan mengetahui berita-berita aktual apa yang lagi hangat setiap harinya dengan membaca surat kabar. Kita bisa mengetahui perkembangan kasus lumpur panas di Sidoarjo, Jawa timur. Sepak terjang pemerintah SBY-JK pun bisa kita ketahui lewat membaca surat kabar. Lho, apakah kita perlu mengetahui perkembangan-perkembangan nasional? Ya, perlu, bahkan harus. Bukankah kita adalah calon-calon pemimpin bangsa yang kelak menduduki posisi kepemimpinan di negeri Indonesia ini? Kita perlu ”membaca” Indonesia melalui surat kabar agar dapat mengambil pelajaran dan pengalaman berharga. Harapannya kita tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa mendatang. Bukankah begitu? Nah, saatnya kita untuk membaca. Membaca apa pun. Selamat membaca.(*)
Diakui atau tidak, banyak orang pintar dan cerdas disebabkan dari rajin membaca. Membaca juga bisa membuat orang lebih dewasa. Dewasa di sini artinya memiliki pola pikir yang tidak lagi kekanak-kanakan. Dengan membaca, orang bisa memandang setiap permasalahan hidup bukan sebagai beban, namun tantangan yang harus diselesaikan. Permasalahan dalam kehidupan tidak dipandang hanya dari satu sisi, tetapi dari berbagai sisi.Orang yang memandang permasalahan hidup dari berbagai sisi biasanya lebih bijaksana dan arih dalam menjalani kehidupan.
Membaca itu penting. Pentingnya membaca ini harus kita sadari sehingga memupuk semangat kita melahap bahan-bahan bacaan. Kebiasaan membaca masyarakat Jepang bisa kita contoh dan teladani. Masyarakat Jepang boleh dibilang tak pernah sedetik pun tidak membaca. Saat menunggu bus di halte, mereka membaca. Saat antre di loket pun mereka membaca. Saat menunggu guru di kelas, mereka juga membaca. Hampir di mana-mana, masyarakat Jepang tidak pernah lepas dari bahan-bahan bacaan. Coba bandingkan dengan masyarakat Indonesia, amat berbeda bukan ?
Masyarakat Indonesia lebih senang ngerumpi dan berbudaya lisan. Lebih banyak ngelamun-nya ketimbang melakukan aktivitas membaca. Hal tersebut bisa kita saksikan dari perilaku kita sendiri. Saat menunggu bus di halte atau berganti jam pelajaran di sekolah biasanya kita hanya melongo atau paling tidak bercanda dan ngerumpi dengan teman-teman. Padahal, lima menit membaca saat menunggu bus bisa menambah wawasan pengetahuan kita. Wawasan dan pengetahuan kita semakin meningkat meskipun hanya membaca satu halaman ketika menunggu guru di kelas.
BACA JUGA SUPAYA PINTAR...???
- KUMPULAN PUISI CINTA TERBARU
- MENCEGAH STROKE DENGAN BUAH APEL DAN PIR
- CARA PEMBUATAN MAKAH YANG BAIK DAN BENAR
- ORIENTASI PADA ASAZ ASAZ PENDIDIKAN INDONESIA
- PARADIGMA LAMA PENDIDIKAN INDONESIA
- SAINS BERDASARKAN PERSEPKTIF MULTIKURTURAL
- ASPEK BUDAYA PADA PEMBELAJARAN SAINS
- PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANAGAN KESULTANAN INDONESIA
- BUDI UTOMO PERGERAKAN KESETIA KAWANAN
- SEJARAH DAN PERKEMBANAGAN INTERNET
- BUDI UTOMO SEBUAH PERGERAKAN
- IDENFIKASI NEGARA MENUJU PERKEMBANAGAN
- PENGERTIAN HUKUM DAN HUKUM PERDATA
- ALIRAN ALIRAN PENDIDIKAN DI INDONESIA
- ARTI DAN MAKNA GARUDA PANCASILA SEBAGI LAMBANG NEGARA
- ARTI KEBERSIHAN
Apa saja manfaat membaca ? Berikut adalah manfaat membaca yang dikemukakan oleh DR. Aidh bin Abdullah al-Qarni, MA (penulis buku la tahzan) :
1. Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
2. Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan.
3. Kebiasaan membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja.
4. Dengan sering membaca, orang bisa mengembangakan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
5. Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
6. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
7. Dengan membaca, orang mengambil manfaat dari pengalaman orang lain: kearifan orang bijaksana dan pemahaman para sarjana.
8. Dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuannya; baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup.
9.Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pemikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.
10. Dengan sering membaca, orang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai tipe dan model kalimat; lebih lanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat).
Membaca adalah perilaku positif. Perilaku yang harus diawali dengan pembiasaan (conditioning) sebelum akhirnya mendarah daging dalam keseharian kita. Ketika aktivitas membaca sudah menjadi kebiasaan, maka aktivitas membaca pun terus kita lakukan tanpa harus dipaksa dan diminta oleh guru atau tuntutan ujian sekolah.
Apakah membaca harus berupa buku? Membaca tidak harus berupa buku. Banyak bahan bacaan yang bisa kita baca, misalnya surat kabar. Membaca surat kabar juga penting bagi kita karena kita bisa terus mengikuti perkembangan-perkembangan aktual, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Kita akan mengetahui berita-berita aktual apa yang lagi hangat setiap harinya dengan membaca surat kabar. Kita bisa mengetahui perkembangan kasus lumpur panas di Sidoarjo, Jawa timur. Sepak terjang pemerintah SBY-JK pun bisa kita ketahui lewat membaca surat kabar. Lho, apakah kita perlu mengetahui perkembangan-perkembangan nasional? Ya, perlu, bahkan harus. Bukankah kita adalah calon-calon pemimpin bangsa yang kelak menduduki posisi kepemimpinan di negeri Indonesia ini? Kita perlu ”membaca” Indonesia melalui surat kabar agar dapat mengambil pelajaran dan pengalaman berharga. Harapannya kita tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa mendatang. Bukankah begitu? Nah, saatnya kita untuk membaca. Membaca apa pun. Selamat membaca.(*)